Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikerjakan oleh Indmira untuk PT ANTAM di kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara telah masuk tahap penilaian. Tahap ini menjadi penanda bahwa proyek rehabilitasi DAS Bombana menuju pada tahap penutupan proyek. Proyek rehabilitas DAS Bombana telah berlangsung selama tiga tahun, di masa ini berbagai upaya telah dilakukan untuk memberikan kehidupan yang berlanjut bagi ekosistem dan masyarakat yang hidup di area tersebut.
Area rehabilitasi DAS PT ANTAM ini merupakan area hutan lindung yang meliputi tiga yaitu desa Rarowatu, Lakomea dan Taubonto. Indmira telah menyelesaikan rehabilitas DAS Bombana dengan total luasan 285 hektar. Lokasi yang menjadi sasaran dalam tahap penilaian ialah wilayah DAS Bombada berikut dengan Sub DAS atau DAS Mikro hingga ke Sub DAS.
DAS Bombana yang telah direhabilitasi perlu dilakukan proses penilaian untuk memastikan keberhasilan dari kinerja DAS pasca rehabilitasi. Penilaian DAS dilakukan dengan maksud untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh terhadap perkembangan kinerja DAS yang telah direhabilitasi dengan menekankan pada aspek penggunaan lahan, tata air serta secara sosial ekonomi serta kelembagaan. Penilaian dilakukan oleh lembaga atau institusi yang memiliki kewenangan dan pengetahuan mengenai lingkungan hidup. Selama tahap penilaian, institusi yang menjadi penilai antara lain KLHK dan BPDAS HL Sampara, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan KPH Unit X Tina Orima.
Kewajiban dan Keberlanjutan
Dalam kewajiban untuk melakukan rehabilitasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan IPPKH di areal kritis yang ditetapkan oleh pemerintah. Kewajiban yang dilakukan oleh perusahaan perlu dilaksanakan dalam jangka 3 tahun (P0 P1 P2) hingga dinilai berhasil dan dapat diserahterimakan kepada KLHK dan lalu kepada pemangku kawasan. Kegiatan Rehab DAS sebagai perwujudan atas kewajiban perusahaan berinvestasi kepada alam untuk mendapatkan keberlanjutan lingkungan baik bagi bisnis maupun bagi masyarakat sekitar.
Wilayah Bombana seluas 115,093 hektar terletak dalam kawasan nasional dimana 55 ribu diantaranya merupakan padang savana yang sebagian besar berada dalam kondisi berbukit serta masuk di dalam kawasan DAS. Program rehabilitasi DAS yang dilakukan menjadi langkah strategis untuk memberikan dampak positif terutama dalam menjaga kelestarian hutan yang berada dalam wilayah DAS.
Harapan dari program ini ialah setelah dilakukan penanaman terhadap 315 ribu bibit pohon dapat memberikan peluang resapan air agar masuk ke dalam tanah sehingga dapat menjadi ground water. Efek yang dirasakan berupa meminimalisir potensi banjir yang terjadi di wilayah DAS, karena air tidak lagi mengalir di permukaan tanah. Keberlanjutan ini menjadi dampak yang bermanfaat bagi masyarakat serta anak cucu di masa depan.
Proses Penilaian DAS Bombana
Sebanyak 150 petak ukur yang ditentukan berdasarkan sistem grid pada areal seluas 285 ha. Proses penilaian dilakukan dengan melihat pada standar keberhasilan yang telah ditetapkan antara lain survival rate lebih dari 70%. Survival rate dihitung dengan menggunakan plot sampel melalui metode tertentu. Standar keberhasilan mengacu pada Peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan No. P59/MENLHK/SETJEN/KUM.1/20/2019 dimana survival rate yang ditentukan minimal 75%.
Apabila dalam penilaian dinyatakan belum berhasil maka pemilik IPPKH wajib meneruskan program rehab DAS di areal tersebut hingga dinyatakan berhasil. Isinya menjelaskan bahwa pemegang IPPKH untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah status, peruntukan, dan fungsi kawasan tersebut berkewajiban melakukan penanaman di dalam dan di luar kawasan hutan.
Sebagai upaya memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi daerah aliran sungai sehingga daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Salah satu indikator DAS yang memiliki status sehat ialah tidak mudah menimbulkan banjir ketika terjadi hujan lebat. hal ini dikarenakan hutan masih memiliki fungsi yang sesuai dengan peranannya yaitu untuk menyerap serta menahan air melalui bantuan pepohonan.