Hutan merupakan suatu ekosistem kompleks yang telah menghidupi jutaan makhluk hidup dan menjadi habitat tetap bagi ribuan jenis flora dan fauna. Selain itu, keberadaan hutan telah berperan dalam menyuplai kebutuhan udara dan air bersih serta menjaga iklim dan temperatur suhu bumi agar stabil. Di sisi lain, hutan juga bernilai ekonomis bagi manusia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya.
Indonesia mendapati sebuah anugerah dengan jumlah sebaran hutan yang cukup luas. Menurut Suryatmojo (2006), Indonesia dengan luas hutan terbesar ketiga di dunia mampu berperan penting dalam mengurangi emisi dunia melalui carbon sink.
Hutan yang memiliki penyebaran cukup luas di Indonesia memiliki struktur dan komposisi yang beragam dimana mampu menyediakan manfaat lingkungan yang berperan besar bagi kehidupan. Dilansir dari buku The Little Forest Finance (2012), terdapat beberapa peran hutan sebagai eco-utility diantaranya sebagai berikut :
1. Ketahanan Iklim
Hutan sangat berperan dalam penyimpanan karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar agar tidak terlempar ke atmosfer bumi. Secara tidak langsung, jasa tersebut mampu menghilangkan hingga 15% emisi CO2 yang diakibatkan oleh manusia setiap tahunnya atau setara dengan 1 ton CO2 per hektar per tahun. Selain membantu dalam proses mitigasi dampak perubahan iklim. Selain itu, hutan dapat meningkatkan kemampuan manusia dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim tersebut. Hutan juga menyediakan penyangga yang penting untuk pola cuaca lokal karena menghilangkan pepohonan bisa mengakibatkan temperatur dan curah hujan ekstrim yang kemudian memperburuk dampak lokal perubahan iklim
2. Ketahanan Air
Dalam mempertahankan ketersediaan dan keterjagaan air, hutan berperan sebagai filter raksasa yang mengalirkan air di antara ekosistem hutan. Jasa penyaringan ini menyediakan air minum untuk lebih dari 60 juta populasi dunia yang bergantung pada hutan hutan tropis dan juga beberapa kota besar di dunia, dimana setidaknya satu per tiga dari mereka bergantung kepada wilayah hutan lindung untuk persediaan air mereka (Dudley and Stolton, 2003). Cabang serta perakaran pohon dalam hutan berperan seperti spons yang mampu menyerap air dan mengalirkannya ke sungai. Hal ini dapat mengatur siklus air sehingga mencegah adanya banjir ataupun kekeringan.
3. Ketahanan Pangan
Keberadaan hutan mampu mendukung produksi pangan baik dalam tingkat lokal maupun global. Hutan mampu menyediakan kebutuhan dari buah-buahan, sayur, hingga daging. Hal ini dapat membantu masyarakat yang hidup di sekitar hutan untuk mencukupi persediaan makanan cadangan dalam menghadapi krisis pangan dan ekonomi. Petani skala kecil juga dapat memanfaatkan celah lahan hutan untuk menanam bahan makanan.
4. Ketahanan Energi
Hutan mampu mendukung ketahanan energi baik di tingkat lokal, regional maupun global. Hal ini dikarenakan hutan dapat menjadi sumber penghasil bahan bakar (kayu) serta mampu berperan dalam menghasilkan listrik tenaga air dari adanya ekosistem sungai. Dengan begitu, hutan memiliki dampak penting bagi ketahanan energi suatu negara terutama dengan adanya bantuan pembangkit listri tenaga air tersebut.
5. Ketahanan Kesehatan
Selain mampu menghasilkan sumber pangan dan kebutuhan air bersih yang berkelanjutan, hutan juga menyediakan sumber obat-obatan yang diramu dari adanya tanaman herbal liar. Adanya sumber bahan obat-obatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat lokal maupun perusahaan farmasi yang mana produksi tanaman tersebut bernilai jual tinggi.
6. Ketahanan Penghidupan
Menurut World Bank (2004) sekitar 60 juta masyarakat dunia hampir sepenuhnya menggantungkan hdiupnya kepada hutan. Hutan menjadi modal alam terkaya yang menyediakan material mentah dengan fungsi ekonomis yang sangat penting baik di tingkat lokal maupun nasional. Selain itu, kegiatan terkait hutan seperti pengelolaan hutan berkelanjutan dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dunia. Oleh sebab itu, keberadaan hutan sangat erat kaitannya dengan ketahanan penghidupan bagi makhluk hidup terutama manusia.
Berdasarkan beberapa peranan tersebut, semua akan terwujud apabila kelestarian hutan terjaga. Harapan perwujudan tersebut memerlukan tindakan kepedulian yang merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh masyarakat.
Salah satu bentuk upaya tindakan melestarikan hutan diantaranya seperti pengelolaan hutan yang berkelanjutan, melakukan perbaikan lahan dan penanaman kembali pada kawasan hutan yang rusak (reforestasi), serta melakukan penanaman pada kawasan bukan hutan (afforestasi). Beberapa upaya diatas diharapkan dapat mewujudkan kelestarian dan keberlanjutan hutan agar dapat memberikan jasa lingkungan dalam jangka waktu panjang bagi generasi-generasi mendatang.
Lalu apa upaya Indmira untuk menjaga hutan?
Saat ini Indmira sedang menggagas program Gotong Royong Menumbuhkan Hutan sebagai upaya Indmira memulihkan lingkungan melalui membuat hutan bersama masyarakat. Indmira telah bertahun-tahun memulihkan lahan bekas tambang dengan merehabilitasi lahan dan menanam pohon, kini Indmira ingin mengupayakan penanaman bersama masyarakat agar hutan yang ditumbuhkan lebih luas dan berdampak bagi masyarakat luas.
Hutan yang memiliki berbagai manfaat dan peran penting bagi kehidupan perlu diselamatkan dan ditumbuhkan bersama agar masa depan bersama turut terjaga. Menumbuhkan hutan saat ini turut menjaga masa depan kita bersama. Kompetensi Indmira dalam menanam akan membantu menumbuhkan hutan dengan lebih terukur secara tenaga, waktu dan kualitas hasil penanamannya. Masyarakat dapat mengambil peran dengan hadir menjadi donatur penanaman untuk menumbuhkan hutan. Ambil peranmu dengan berdonasi disini kitabisa.com/gotongroyonghutan